Kab. Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi

19/07/2017

Kab. Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi

Kab. Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut rombongan Pemerintah Kabupaten Merangin yang dipimpin Bupati Merangin Al Haris di Hotel Santika Banyuwangi & Hotel El Royale Banyuwangi pada Selasa (18/7/2017). Potensi Merangin mirip dengan Banyuwangi. Sayangnya, Merangin belum optimal mengelola potensi daerah lewat badan usaha milik desa.

BANYUWANGI - Berbagai daerah di Indonesia tak segan belajar dari Pemerintah Banyuwangi. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi memboyong 435 orang aparatur untuk belajar mengelola daerah.

Kab. Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi
Bupati Merangin Al Haris di Hotel El Royale Banyuwangi memberi materi kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Selasa (18/7/2017).
Bupati Merangin Al Haris memimpin rombongan untuk belajar langsung dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada Selasa (18/7/2017). Rombongan ini terdiri atas 24 camat, 203 kepala desa, dan 200 pegawai Badan Permusyawaratan Daerah (BPD).

Merangin ingin belajar banyak tentang pengelolaan pariwisata, pemerintahan, dan desa di Banyuwangi. Bukan tanpa sebab Al Haris memboyong aparaturnya ke bumi blambangan. Badan usaha milik desa (BUMDes) di Merangin belum berfungsi optimal. Padahal, setiap desa mendapat kucuran dana desa yang mesti dikelola untuk menyejahterakan masyarakat.

"Banyuwangi patut dicontoh. Yang utama adalah bagaimana pengelolaan ekonomi masyarakat desa. BUMDes adalah penggerak ekonomi masyarakat desa. Di Merangin BUMDes belum bergerak optimal, masih perlu masukan, pembelajaran," ujar Al Haris.

Meski menempuh 24 jam perjalanan dari Merangin, rombongan sebanyak 12 bus ini membuktikan keinginan belajar itu dengan langsung mendengarkan pengarahan teknis. Setelah itu rombongan langsung melakukan orientasi lapangan pengelolaan BUMDes di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Kab. Merangin Belajar Kelola Daerah dari Banyuwangi
Ratusan aparatur pemerintahan Kabupaten Merangin mendengarkan pemaparan teknis dari Bupati Banyuwangi di Hotel Santika Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Merangin berniat belajar pengelolaan daerah, khususnya desa dari Banyuwangi. Potensi Kabupaten Merangin selama ini belum dikelola secara optimal.
Selama tiga hari, rombongan akan melihat langsung penerapan kebijakan di Banyuwangi. Studi banding yang dilakukan bersifat mengamati praktik, bukan mendengarkan pemaparan saja.
"Saya memang meminta semua Kades, Ketua BPD untuk mempelajari dan melihat langsung praktik yang sudah diterapkan di Banyuwangi. Apa saja yang sedang berkembang, apa saja yang ada, apa yang sudah bagus. Hasil pengamatan ini akan dijadikan modal awal untuk diterapkan di daerah kami," kata  Al Haris.
Menurut dia, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Merangin mirip dengan Banyuwangi. Potensi itu antara lain geopark dan panas bumi. Namun, Merangin tidak memiliki laut. "Kami melihat ada kesamaan. Tapi kami tertinggal jauh dalam pengelolaan dan kemasan. Harus diakui Banyuwangi sudah sangat bagus dalam mengemas. Kami juga ingin belajar tentang hal itu,” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap Pemerintah Kabupaten Merangin mendapatkan wawasan yang berguna untuk membangun wilayah. Di samping itu, kunjungan dari banyak instansi pemerintahan justru akan kian memacu Banyuwangi untuk tidak berhenti memperbaiki diri dan membuat inovasi.
"Biasanya orang itu semangat kalau ada orang datang, ada tamu. Maka, Saya harap kepala desa dapat terus memperbaiki kinerjanya. Desa-desa yang belum bisa mengejar, dapat mencontoh yang sudah baik. Karena kalau sudah baik akan menjadi inspirasi untuk tempat lain, akan bermanfaat, dan imbasnya juga ke masyarakat," kata Anas.
Sementara, Al Haris berencana membuat proyek percontohan di desa yang dianggap sudah siap menerapkan apa yang didapat di Banyuwangi. "Saya akan membuat pilot project di beberapa desa yang dianggap bisa menerapkan apa yang sudah didapat dari Banyuwangi. Saya yakin bisa," kata Al Haris.

Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Kajian Aparatur Dalam Negeri.
Advertisement

13 komentar

7/19/2017 9:26 pm

makasih infonya mas dan nyebar ya

Reply
avatar
7/19/2017 9:29 pm

Keren juga nih beritanya

Reply
avatar
7/19/2017 9:31 pm

Keren nih kalo berhasil mengelola daerahnya dengan baik

Reply
avatar
7/19/2017 9:50 pm

banyuwangi emang mantap..

Reply
avatar
7/19/2017 10:23 pm

Ya smg yg terbaikk.. pengalaman adalah guru terbaik

Reply
avatar
7/19/2017 10:50 pm

mantep
kota tempat tinggal jadi ke ekspost

Reply
avatar
7/20/2017 4:23 am

Semoga dilancarkan ngelolanya dan tanpa hambatan..

Reply
avatar
7/20/2017 6:12 am

semoga tidak terjadi hal2 negatif kedepannya

Reply
avatar
7/20/2017 9:25 pm

mantap beritanya,banyuwangi emang tempat dimana juga banyak wisatanya gak kalah sama malang

Reply
avatar
7/21/2017 11:22 am

sama2 om, makasih atas kunjungannya :)

Reply
avatar
7/21/2017 11:23 am

makasih atas kunjungannya :)

Reply
avatar
7/21/2017 11:23 am

makasih atas kunjungannya :)

Reply
avatar
7/21/2017 11:23 am

makasih atas kunjungannya :)

Reply
avatar